Minggu, 06 Januari 2008

Banga Jadi Urang Minang

Minjam puisinya mak Lembang alam di http//palantalembangalam.blogspot.com
Menunjukkan kebanggaanku juga sebagai putra minangkabau.

BANGGA DAN SYUKUR
Betapa bangganya sayaTerlahir sebagai orang Minang
Bahkan lahir di kota sejuk di negeri yang elok itu
Negeri yang indah permai sungguhan itu
Negeri yang dari dulu bahkan sampai sekarang kini nangko
Masih seelok itu jua
Masih sebertuah itu jua
Negeri tempat terjadinya perang Paderi itu lho
Perang yang diprakarsai ulama-ulama yang ingin menegakkan syariat Islam
Semurni-murninya di Ranah Minang
Agar tak ada lagi kehidupan parewa
Agar tak ada lagi hampok dan tuak
Agar tak ada lagi sabuang ayam
Agar tak ada lagi kemusyrikan
Namun rupanya Allah Rabbul ‘alamiin berkehendak lain
Ulama-ulama yang teguh hati itu dikalahkan orang-orang kafir penjajah
Maka jadilah Ranah Minang termasuk bagian tanah jajahan
Tak sempat habis kehidupan parewa
Tak sempat habis hampok dan tuak
Tak sempat habis sabuang ayam
Tak sempat habis kemusyrikan
Bangga saya terhadap Minang masih begitu juga
Minang yang sarat dengan nilai-nilai lebih
Yang pernah melahirkan orang-orang cerdik pandai
Dari dulu bahkan sampai sekarang
Meski yang parewa tetap juga parewa seperti dulu
Meski yang bahampok masih juga bahampok seperti dulu
Entahlah kalau yang manyabuang ayam
Entahlah kalau yang musyrik
Saya tidak ingin menghitung-hitung
Orang-orang santiang yang pernah lahir di Minang sejak dulu sampai kini
Biarlah orang lain saja yang menghitung
Saya tidak ingin ikut-ikut berbangga-bangga
karena orang-orang Minang yang santiang-santiang itu
Saya tidak mau merasa bertuah karena orang santiang yang manapun karena memang saya tidak ada urusan dengan mereka
Karena saya adalah saya, mereka adalah mereka
Dan kalau saya bangga jadi orang Minang bukanlah karena orang-orang santiang banyak di Minang
Saya hanya bangga jadi salah satu putera Minang, hanya itu
Saya bangga jadi orang Minang meskipun lebih separuh umur saya saya rentang di rantau di luar Minangkabau
Saya bangga, bukan sombong, waktu sejawat saya sejak dulu sampai sekarang mengenal saya ‘oh bapak yang orang Padang itu’
Saya bangga, bukan sombong, waktu tetangga saya sejak dulu sampai sekarang mengenal saya ‘oh bapak yang orang Padang itu’
Saya bangga, bukan sombong, waktu jemaah mesjid dekat rumah saya sejak dulu sampai sekarang mengatakan ‘beliau inikan orang Padang’
Tidak sedikitpun saya dirugikan karena ke Padangan Minang saya dan tidak ingin saya merugikan orang lain karena ke Minangan Padang saya

.......................

1 komentar:

gadih minang mengatakan...

Salut pak...saya juga bangga jdi urang minang...dimanapun saya berada saya selalu bangga mengatakan bahwa saya adalah urang minang,,,semoga aja ranah minang yang kita cintai akan lebih banyak lagi melahirkan urang-urang santiang yang bisa membangun nagari awak tacinto,,, salam tuk mamak sikumbang..